Program Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat – Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi 2019 – Mesin Penimbang dan Pencampur Tepung Semi Otomatis (Foodgrade Standart) Guna Meningkatkan Produktivitas dan Efektifitas UKM Tepung Crispy Kota Sidoarjo.
Tepung
bumbu merupakan campuran antara tepung dan bumbu. Tepung
bumbu sangat populer di kalangan masyarakat sekarang ini yang menuntut kepraktisan
dalam memasak. Produk tepung bumbu sendiri telah berkembang sejalan dengan
perkembangan restoran cepat saji yang menyajikan berbagai macam produk olahan
yang menggunakan tepung bumbu seperti ayam crispy, tepungr crispy, dan berbagai
macam olahan lainnya. Saat ini, tepung bumbu ditawarkan tidak hanya sebatas
pada rasa saja, melainkan telah meluas pada kegunaan dari masing-masing tepung bumbu
yang diproduksi sehingga permintaan pasar terhadap tepung bumbu juga semakin
meningkat.
Salah satu UKM yang bergelut di bidang pembuatan tepung ini adalah Bu Aisya dan Pak Syaiful yang beralamatkan di Desa Siwalan Panji RT 001/RW 001 dan RT 002/RW 001, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. UKM milik Aisya mampu menghasilkan tepung bumbu sebanyak 50 Kg per harinya sedangkan UKM milik Pak Syaiful dapat menghasilkan 35 kg tepung bumbu perharinya. Terkadang produksi tepung yang dihasilkan UKM milik Bu Aisya dan Pak Syaiful bisa lebih dari biasanya tergantung kondisi para pegawainya. Usaha Bu Aisyah ini sudah berjalan selama 15 tahun karena usahanya turun temurun dari keluarga hingga saat ini dan telah memiliki 4 orang karyawan. Sedangkan UKM Pak Syaiful baru berjalan 3 tahun dan hanya memiliki 2 orang karyawan yang tidak lain adalah keluarganya sendiri. Dalam memasarkan produk ini, Aisyah dan pak Syaiful berkeliling untuk menawarkan tepung bumbu ke ibu-ibu rumah tangga, reseller dan para pengusaha catering
“Selama ini proses pencampuran ini tepung dan bumbu-bumbu saya aduk manual dengan menggunakan tempat kerupuk plastik sebagai tempat media pencampuran. Hal ini tentu saja belum maksimal karena hasil proses pencampuran tepung dengan bumbu kadang-kadang tidak rata, untuk mengaduk 25 kg membutuhkan waktu 3 jam sehingga lengan jadi pegal dan mudah capek” keluh Bu Asiyah.
Selain itu, Pak Syaiful juga menjelaskan bahwa untuk pengisian dan penimbangan tepung juga masih dilakukan secara konvensional yaitu memasukan tepung ke dalam plastic menggunakan sendok tangan kemudian ditimbang menggunakan timbangan sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Saat proses penimbangan ada kemungkinan tepung terkontaminasi oleh debu/zat-zat lain yang berterbangan di udara sehingga hal ini dapat mengurangi ke higienisan tepung bumbu yang akan di buat. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi produktifitas UKM karena proses produksi menjadi tidak efektif dan memerlukan waktu yang lama.
“Adanya permasalahan tersebut, tentu saja produktivitas dan efektivitas UKM mitra dapat terganggu yang akan berdampak pada menurunnya pendapatan yang diperoleh UKM dan terjadi penurunan kesejahteraan, baik pengusaha ataupun karyawannya” kata Bellina Yunitasari, S.Si., M.Si. selaku ketua pelaksana.
Oleh karena itu, melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat – Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi 2019, tim pelaksana yang merupakan dosen Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya yaitu Bellina Yunitasari, S.Si., M.Si., Diastian Vinaya Wijanarko, S.T., M.T., dan Drs. Budihardjo Achmadi Hasyim, M.Pd. bertekad menyelesaikan permasalahan UKM mitra melalui implementasi mesin pencampur dan mesin penimbang tepung semi otomatis. Berdasarkan hasil penerapan mesin teknologi tepat guna di UKM mitra maka diperoleh hasil seperti tampak pada tabel berikut
Hasil implementasi mesin di UKM mitra
No | Uraian | Sebelum | Sesudah |
1 | Waktu proses pencampuran tepung 25 kg | 3 jam | 15 menit |
2 | Waktu proses pengisian dan penimbangan tepung 400 gr | 90 detik | 3 detik |
3 | Proses pengisian | Proses konvensional sehingga karyawan cepat lelah | Dilakukan mesin sehingga lebih praktis dan karyawan tidak mudah lelah |
4 | Akurasi volume hasil pengisian | Kurang akurat dan tidak seragam karena menggunakan timbangan analog | Akurat dan seragam karena dilengkapi controller untuk membaca volume tepung secara otomatis |
5 | Kualitas produk | Kurang higienis | Lebih higienis karena mesin terbuat dari material full stainless steel 304 standar foodgrade |
6 | Produktivitas | UKM 1 = 50 kg/hari UKM 2 = 35 kg/hari | UKM 1 = 100 kg/hari UKM 2 = 80 kg/hari |
Menurut Drs. Budihardjo Achmadi Hasyim, M.Pd. selaku anggota pelaksana, adanya Mesin Pencampur dan Mesin Penimbang Tepung Semi Otomatis ini sangat membantu perkembangan usaha UKM mitra karena dapat meingkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga omsetnya akan semakin bertambah. Bertambahnya kapasitas produksi dari pengusaha tepung crispy akan menambah jumlah karyawan sehingga dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat di daerah sekitar lokasi UKM mitra.
“Mesin Penimbang Pencampur tepung dan Mesin Penimbang Tepung Semi Otomatis memiliki keunggulan mulfi fungsi karena dapat digunakan untuk produk makanan selain tepung sehingga memiliki pangsa pasar yg luas” kata Diastian Vinaya Wijanarko, MT.