Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menyatakan keyakinannya RI mampu mencetak 500.000 eksportir baru sampai tahun 2030. Berbagai sektor didorong untuk menjadi eksportir baru, tak terkecuali industri rempah-rempah.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menyebut rempah-rempah dapat menjadi peluang ekspor karena Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah nomor satu di dunia. Tapi hal tersebut tak bisa jadi jaminan, sebab kualitasnya harus diperhatikan agar tidak kalah saing dengan negara lain.
“Ini sebenarnya adalah peluang bagi kita. Kalau kita bisa membuat rempah-rempah di Indonesia tidak hanya dari segi jumlah tapi lebih penting segi quality,” ungkapnya dalam konferensi pers 500K Eksportir Baru: ‘Memacu Ekspor UKM secara virtual, Selasa (20/4/2021).
Menurut Irwan, jika kualitas rempah-rempahnya kurang bagus, maka itu tidak efisien. Ia mencontohkan jika membeli durian di Indonesia pasti masyarakat mencoba dulu duriannya enak dan manis atau tidak, berbeda dengan membeli durian dari Thailand dan Malaysia masyarakat akan mendapat kualitas yang sama, mulai dari rasa, bau.
Irwan mengatakan untuk mendapatkan produk rempah-rempah dengan kualitas yang baik, maka perlu mengembangkan atau mencari bibit tanaman yang baik pula. Sehingga ketika dikerjakan oleh petani hasilnya bisa lebih maksimal.
“Jadi ini dibudidayain betul, dicari pembibitannya, disilang-silangkan sampai ketemu bibit yang baik,” lanjutnya.
selengkapnya,…
Abu Ubaidillah – detikFinance