Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan era Industri 4.0 memberikan ruang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala usahanya. Sebab, menurut dia, dalam era ini hanya usaha yang menerapkan digitalisasi yang akan mampu berkompetisi secara efisien dan efektif sehingga menang dalam persaingan usaha.
Soetrisno menjelaskan, era Industri 4.0 menuntut pelaku UMKM harus memahami dan menguasai digitalisasi di berbagai sektor industri tanpa terkecuali. Penguasaan ini menjadi penting agar usahanya beroperasi secara efektif dan efisien, serta produknya berkualitas baik dan bernilai harga bersaing.
Sebagai contoh, kata pria berlatar belakang pengusaha ini, beberapa waktu lalu ada badan usaha milik negara (BUMN) yang menciptakan aplikasi bagi pelaku usaha pertanian. Layanan dalam bentuk aplikasi ini akan memandu pemangku kepentingan (stakeholders) sektor pertanian apa yang harus dilakukan saat pra tanam, tanam, pascapanen, dan panen.
“Dengan mengetahui situasi masing-masing tahapan akan menjadi tahu apa yang boleh dan tidak dikerjakannya sehingga produksi makin efisien dan menghasilkan produk pertanian berkualitas,” kata Soetrisno dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).
Soetrisno Bachir bicara hal itu dalam Dialog Ekonomi Kerakyatan: Menguatkan UMKM Menghadapi Era Industri 4.0 di Solo, yang digelar Kamis (11/4/2019). Acara dihadiri ribuan peserta dari perwakilan UMKM Binaan Dinas Koperasi Pemkot Solo, Paguyuban Pengusaha Cakra Solo Raya, UMKM binaan PGRI Solo Raya, Jaringan Pengusaha Muhammadiyah Solo Raya, dan pelaku usaha NU Solo Raya.
Soetrisno melanjutkan, bukan hanya sektor pertanian saja yang harus masuk digitalisasi, tetapi seluruh sektor. Namun demikian, ia mengingatkan pada pelaku usaha yang berbasis industri agar jangan sampai beralih menjadi pedagang.
“Memang digitalisasi mendatangkan keuntungan signifikan bagi pedagang, tapi janganlah beralih dari industri menjadi pedagang,” kata Soetrisno.
Menurutnya, digitalisasi seharusnya semakin memperkokoh industri. Indonesia membutuhkan banyak UMKM yang menerjuni berbagai macam industri. Pada umumnya, UMKM banyak bergelut pada industri makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, otomotif, elektronik, dan sebagainya.
Nabilla Nufianty Putri – detikFinance