Sabtu, November 2Selamat datang di Mesin Cah Bagus
Shadow

Support : Ketua MPR Dorong Kalangan Milenial Majukan Dunia UMKM

Loading

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bisnis UMKM terutama di jasa kuliner memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Oleh karenanya, ia menaruh harapan terhadap milenial yang mau bergelut di dunia usaha, khususnya di sektor UMKM sebagai penggerak sektor riil yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Sepanjang Januari-September 2019, Kementerian Perindustrian mencatat bisnis makanan dan minuman mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 5,2 juta orang, dengan nilai investasi yang dihasilkan mencapai Rp 41,43 triliun. Pertumbuhannya stabil di kisaran 7,78% terhadap PDB nasional,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2020).

Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri Indonesia (ARDIN Indonesia) ini menilai bisnis makanan dan minuman tak akan pernah mati. Mengingat setiap orang butuh makan dan minum. Namun demikian, persaingan di bisnis ini juga sangat ketat.


“Agar bisa bersaing dengan berbagai pesaing, kuncinya adalah pada kreativitas dan inovasi tanpa batas. Diferensiasi dan branding menjadi kunci agar bisnis yang dijalankan tak mati di tengah jalan,” terang Bamsoet.

“Tak heran jika milenial yang terkenal kreatif dan inovatif, banyak yang merambah bisnis makanan dan minuman, dengan cara marketing yang tak pernah terpikirkan oleh generasi old school seperti saya,” imbuhnya.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap, dengan semakin banyaknya milenial yang terjun ke dunia usaha, akan membuat cita-cita Indonesia berdaulat di sektor ekonomi bisa cepat terwujud. Saat ini saja, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga tahun 2019 kontribusi UMKM terhadap PDB nasional sudah mencapai 60,23% dengan pelaku yang tercatat mencapai 64 juta.

“Pemerintah terus mendorong tumbuh kembangnya koperasi dan UKM di Indonesia. Salah satunya dengan mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 190 triliun dan akan terus meningkat hingga menjadi Rp 350 triliun pada tahun 2024. Sehingga, tidak ada alasan lagi bagi milenial untuk tidak berbisnis. Selama ada kemauan, disitu ada jalan,” pungkasnya.

Alfi Kholisdinuka – detikFinance



Klik untuk mulai WA
Hallo !!! Ada yang bisa dibantu
Hallo !!! Ada yang bisa dibantu
Klik tombol panah kirim untuk memulai...