Searce Indonesia mengaku menargetkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia sebagai target bisnisnya. Ini strategi yang bakal mereka terapkan.
Searce adalah perusahaan konsultan teknologi yang membantu kliennya untuk menggunakan teknologi semacam cloud, kecerdasan buatan, dan data analitik. Nah, Searce juga meyakini ke depannya akan semakin banyak bisnis yang menyimpan datanya di cloud.
“Tren hardware on premise pada akhirnya akan berpindah ke cloud. Dan 10 tahun ke depan, bisnis akan meningkat lebih dari 100% secara year over year,” ujar Hardik Parekh, CEO Searce dalam Media Roundtable di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Parekh pun mengakui kalau sebenarnya banyak UMKM yang ingin menjangkau pasar lebih besar dengan menggunakan teknologi. Salah satunya dengan masuk ke platform digital seperti WhatsApp untuk menjangkau pelanggan, termasuk untuk mengirim atau menerima faktur.
“Pendekatan kami untuk menjangkau UMKM tersebut adalah dengan melakukan banyak lokakarya melalui webinar online. Google dan AWS juga telah banyak berinvestasidalam upaya mendukung pasar ini,” jelas Parekh.
Hal ini menurut Parekh telah terjadi dan akan terus bertumbuh. Ia pun meyakini kalau UMKM tak akan dapat tumbuh dan bertahan kecuali mereka mau berubah. Hal tersebut menurutnya sudah terjadi di banyak negara tempat Searce beroperasi, dan akan terjadi juga di Indonesia.
Selama pandemi, penggunaan teknologi AI dan cloud menurutnya pun sangat membantu. Hal tersebut akan membantu pemerintah dan bisa melangkah lebih jauh.
“Jadi pemerintah dapat mengadopsi teknologi dengan menggunakan AI dan sebagainya dan saya yakin bisnis akan melangkah lebih jauh dan jauh lebih baik dengan memanfaatkan AI dan melakukan yang lebih baik ketika mereka memberikan layanan kepada pelanggan mereka,” pungkas Parekh.
” AI benar-benar mengubah cara kerja hal-hal seperti dalam pendidikan sekarang anak-anak belajar dengan animasi 3D dan pembelajaran semacam itu dapat terjadi di berbagai daerah dan negara. Kami hanya perlu internet dan semua dapat terhubung dan semua orang bisa mendapatkan pendidikan kelas dunia,” tambahnya.
Meski begitu, ia tak menampik adanya tantangan dalam penerapan teknologi seperti AI. Yaitu penerapan yang buruk layaknya teknologi lainnya, seperti nuklir. Di sinilah peran pemerintah untuk mengatur bagaimana penggunaan AI di negaranya.
“AI juga dapat digunakan dengan cara yang buruk sama seperti teknologi nuklir atau teknologi lainnya. Itu sebabnya beberapa pemerintah benar-benar memiliki aturan tentang bagaimana AI dapat digunakan,” tutup Parekh.
Baca artikel detikinet, “Banyak Bisnis Migrasi ke Cloud, UMKM Bagaimana?” selengkapnya https://inet.detik.com/business/d-6096246/banyak-bisnis-migrasi-ke-cloud-umkm-bagaimana.