1. Ringankan alergi
Madu telah terbukti memiliki sifat antiperadangan sehingga beberapa ahli percaya ia juga bisa digunakan untuk meringankan gejala alergi. dr Matthew Brennecke dari Rocky Mountain Wellness Center mengatakan meski belum ada studi klinis yang membuktikan efikasinya di dalam madu terdapat sedikit serbuk sari bunga sehingga bisa jadi vaksin alami.
Serbuk sari adalah salah satu benda yang diketahui umum menjadi pemicu alergi sehingga secara teori bila seseorang dipaparkan dalam dosis kecil maka lama-lama tubuhnya akan membentuk antibodi.
“Setelah paparan berulang, Anda seharusnya sudah membangun cukup antibodi sehingga tubuh jadi lebih terbiasa dengan kehadiran serbuk sari membuat berkurangnya produksi histamin dan mengurangi reaksi alergi,” kata dr Matthew.
2. Redakan batuk
Ketika batuk membandel tidak hilang-hilang, studi pada tahun 2012 di jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa dua sendok makan madu dapat meringankannya. Di dalam studi anak yang batuk karena pilek frekuensi batuk-batuknya dapat berkurang setelah diberi madu 30 menit sebelum tidur.
Hal ini diduga karena konsistensi madu yang tebal melindungi tenggorokkan dari iritasi sementara rasanya yang manis merasang saraf terhadap reflek batuk.
3. Bantu tidur
Karena rasanya yang manis madu bisa memiliki efek sama seperti gula yaitu meningkatkan produksi hormon insulin dan serotonin ketika dikonsumsi. Ahli diet Rene Ficek dari Seattle Sutton’s Healthy Eating mengatakan serotonin ini yang oleh tubuh kemudian bisa diubah menjadi melatonin.
“Tubuh mengubah serotonin menjadi melatonin, senyawa kimia yang mengatur panjang dan kualitas tidur kita,” ungkap Rene. Semakin banyak tingkat melatonin maka seseorang akan semakin mengantuk.
4. Hilangkan ketombe
Menurut studi yang dipublikasi di European Journal of Medical Research tahun 2001 madu yang telah diencerkan dengan menambahkan 10 persen air hangat dapat dipakai untuk melawan ketombe. Diamkan ramuan madu selama tiga jam sebelum dibilas maka rasa gatal dan ketombe akan hilang dalam seminggu.
Madu memiliki sifat antibakteri dan antifungi sehingga ia bisa melawan ketombe yang diakibatkan oleh infeksi fungi. “Ditambah dengan sifat antiperadangannya kulit kepala yang merah dan gatal juga bisa diatasi,” ungkap dr Matthew.
5. Sembuhkan luka
Seperti telah dijelaskan pada poin sebelumnya madu memiliki sifat antibakteri, antifungi, dan antiperadangan. Pada zaman dahulu di mana belum ada obat antiseptik untuk mencegah infeksi pada luka madu adalah ramuan yang mujarab untuk terapi luka.
Bahkan hingga saat ini potensi madu sebagai obat juga masih terus diteliti untuk dikembangkan. Studi pada tahun 2005 di British Journal of Surgery menemukan hampir semua pasien dengan luka atau borok di kakinya menunjukkan perbaikkan hanya dengan memakai krim kulit dari madu.
Potensi medis dari madu telah dimanfaatkan sejak 2.000 tahun lalu.
Firdaus Anwar – detikHealth